Jumat, April 04, 2008

Jadi Petani Ember


Oleh: Christine
Foto: Christine, 2008, Padi Hari ke-4
Artikel Pak Sobirin tentang tanam padi dalam pot benar-benar membuatku penasaran (http://clearwaste.blogspot.com). Saking penasarannya, setiap pagi aku cari-cari gabah pada beras yang mau ditanak.


Pernah suatu hari aku nemu sebutir gabah. Gabah itu langsung aku tanam di pot semai. Setelah 3 hari tidak muncul tanda-tanda kehidupan, aku congkel-congkel lagi tanahnya, ternyata gabahnya jadi busuk, saat dipegang langsung hancur. Keinginan menanam padi jadi tertunda.

Beberapa hari kemudian, secara tak terduga, Bapak Sobirin menghubungi aku, mau kasih benih padi unggul varietas sintanur. Kita mau lomba jadi petani ember. Wow! tentu saja aku seneeeeeng banget!!! Akhirnya keinginan menanam padi bisa terwujud.


Kiriman benih dijanjikan tiba hari Sabtu, 29 Maret 2008 sebelum jam lima sore. Ternyata tepat waktu, jam empat sore paket benih sudah aku terima. Waduh, aku tuh rasanya kaya terima hadiah undian saja. Bener lho, buka kardusnya sampe gemeteran... (norak ya.....he.he.he.)


Semula benih mau direndam besoknya, tapi ternyata aku sudah tidak sabar pengen segera mulai. Jadi jam 10 malam, sebelum tidur aku rendam benih padi dulu. Aku ambil 12 biji. 6 biji aku rendam pake air biasa, 6 biji aku rendam pake MOL tapai.


Hari Minggunya aku gak sempat menyemai, baru hari Senin, 31 Maret 2008 padi aku semai di pot semai kertas buatanku. Sekalian buat ngetes pot semainya. Pot semai aku isi dengan campuran kompos buatan sendiri + tanah merah + sedikit pasir halus lalu disiram (dibasahi) dengan MOL tapai encer 1:15. Setelah itu benih ditaruh diatasnya.


Benih-benih ini begitu membuatku penasaran sehingga setiap melewati, aku selalu mengamatinya, kalau-kalau sudah muncul akar atau tunasnya. Ternyata suamiku juga mengamati aku, sampai-sampai dia bilang, "Kayanya baru saja dilihat, kok sekarang sudah dilihat lagi.... Mestinya kan besok lihatnya..." Hihihi.... namanya juga orang penasaran.....


Aku merawat benih padiku seperti merawat bayi. Kalau pagi aku taruh di tempat yang agak kena sinar matahari, agak siangan aku taruh di tempat yang teduh. Kalo sore aku taruh di teras biar aman jika sewaktu-waktu hujan. Menyiramnya juga harus hati-hati sekali, harus pas. Kalau terlalu banyak, benih bisa hanyut dan pot kertas juga bisa sobek. Cara menyiramnya dikucurkan aja pake tangan, kadang juga pake sedotan. Diteteskan pas diatas benih. Penyiramannya pagi dan sore.


Hari ini, hari ke-4, semua benih padiku sudah berkecambah, warnanya putih, bagian ujungnya samar-samar ada semburat warna hijau muda. Kayanya merendam pake MOL encer dan pake air tawar biasa tidak ada perbedaan. Pertumbuhannya sama.


Sekarang aku sedang mempersiapkan pot untuk menanamnya. Aku beli 4 buah ember diameter 45cm dan tinggi 30cm. Bagian bawahnya dilubangi untuk aliran air. Selain ember, aku juga akan menanam padi dalam polybag ukuran 50cm x 50cm soalnya kalo pake ember semua tidak ada tempat untuk naruhnya.


Media tanam juga sudah aku siapkan. Tapi sayang, nanti tanaman padiku tidak semuanya pake kompos bikinan sendiri. Belum cukup. Hanya beberapa saja yang pake kompos sendiri, sisanya kompos beli. Yah, tidak apa-apa, yang penting kan MOL-nya buatan sendiri.

Tidak ada komentar: