Sabtu, Oktober 10, 2009

Bingkai untuk Brum



Oleh: Christine
Foto: Christine, 2009, Bingkai untuk Brum

Anakku suka menggambar, tapi kurang suka mewarnai. Kalau mewarna asal-asalan; banyak lewat garis dan warna yang dipilih adalah warna-warna gelap. Warna hitam paling sering dipilihnya.





Minggu lalu di sekolah dibagikan sample susu UHT disertai selembar kertas bergambar untuk diwarnai. Anakku terlihat senang dan bersemangat; dia bilang: "Mah, dapet susu sama gambar buat diwarnai. Gambarnya untuk lomba."

Sesampai di rumah dia langsung mewarnai gambar yang didapat dari sekolah. Asik sekali. Diluar dugaan, mewarnanya sudah bagus, hanya sedikit yang masih keluar garis. Warnanya juga sudah beragam.

Besoknya, anakku minta kertas bergambar lagi untuk diwarnai. Aku bilang, "udah nggak ada, kan cuma dapat satu..." tapi anakku tetap ngotot minta kertas bergambar. Aku katakan kepadanya, kalo gambar yang sama mama nggak punya; tapi kalo mau gambar yang lain, mama bisa carikan di internet. Anakku setuju lalu kami searching bareng gambar-gambar mobil kesukaannya.

Seharian anakku asik mewarna. Hasilnya bagus juga... Hhmmm... aku jadi punya ide untuk memberinya hadiah: aku buatkan bingkai untuk gambar terbaiknya; harapanku semoga anakku terpacu untuk berusaha lebih baik lagi.

Gambar mobil dengan bingkai dari lipatan kertas koran sudah jadi. Seperti dugaanku, anakku seneng banget; dia bilang "Mah, bagus sekali, terima kasih ya Mah...." Wow! tentu saja mamanya juga seneng sekali... "Sama-sama, terima kasih juga sudah mau berusaha mewarna dengan baik..."


Read More......

Sabtu, Oktober 03, 2009

Tanaman Aneh



Oleh: Christine
Foto: Christine, 2009, Tanaman Aneh

Seingatku, pot berwana cokelat yang kuletakkan di atas tembok pagar ini berisi tanaman sejenis keladi atau lompong. Daunnya lebar berbentuk hati agak panjang; ada bercak-bercak putih yang membentuk dua garis panjang mengapit tulang daunnya.





Dua hari yang lalu aku baru sadar kalau tanaman dalam pot itu hampir mati; daunnya tinggal 2-3 helai saja. Mungkin karena selalu terpapar sinar matahari yang menyengat dan si empunya tanaman malas menyiram, hehehe...

Sore itu aku berniat menyiramnya, tapi ada sesuatu yang aneh terlihat di dalamnya. Warnanya coklat kemarahan dan memiliki mata!

Setelah didekati.... Ooooo... ternyata... ada seekor ayam di dalam pot! Ayam itu diam tak bergerak, tak bersuara. Sedang apa ayam itu disana? mengeram atau... jangan-jangan malah ayam mati; pikirku... Lalu aku coba menyemprotnya dengan sedikit air... Si ayam kaget dan berdiri.... hop!

Walaaahhh... tetangga, oh tetangga... mbok ya bikin kandang gitu lho... masak ya ayamnya sampe 'angkrem' di dalam pot tanamanku...

Aku tidak tahu pasti sudah berapa lama ayam itu angkrem atau mengeram dalam pot dan apakah di dalam pot ada telur atau tidak. Perkiraanku, kemungkinan ada telurnya karena ayam ini tidak pernah meninggalkan pot dari pagi hingga pagi lagi.

Andai saja aku tahu saat si ayam bertelur... hhmmm... bisa menikmati telur ceplok ayam kampung gratis nih.... Sekarang sudah terlanjur dierami...

Aku masih membiarkan ayam itu tetap berada dalam pot; habis bingung, diusir juga tidak beranjak. Mungkin biarkan saja sampai telurnya menetas; sekalian bisa nunjukin ke anakku bagaimana ayam berkebang biak.

Ini nih yang namanya "tanam lompong tumbuh ayam"....

Read More......