Rabu, Agustus 13, 2008

Stroberi


Oleh: Christine

Foto: Christine, 2008, Buah Stroberi

Bulan Juni 2008 lalu aku membeli bibit pohon stroberi di Ketep, kaki Gunung Merapi. Aku membeli 10 pohon stoberi yang ditanam dalam polibag kecil, kata penjualnya akan berbuah 3 bulan kemudian.



Sesampainya di rumah, aku memindahkan bibit-bibit stroberi tersebut ke polibag yang lebih besar, ukuran 35cm. Media tanam yang aku gunakan adalah 2 bagian kompos buatan sendiri dicampur dengan 1 bagian tanah.

Setahuku stroberi hanya tumbuh di daerah dingin, padahal di Semarang kan panas banget; maka aku taruh pohon stroberiku di tempat yang hanya terkena sinar matahari pagi saja (hanya sampai jam 10).

Penyiramannya dilakukan 2 kali sehari, pagi dan sore. Pada awal penanaman, disiram MOL encer setiap hari, lama-lama beberapa hari sekali kalo penyakit malesnya lagi kumat he.he.he…

Dua minggu kemudian salah satu pohon stroberiku mulai berbunga… wah surprise banget! Setiap hari diliatin, kok gak muncul-muncul buah stroberinya…. Akhirnya muncul buah kecil tapi warnanya coklat, bukan putih seperti buah stroberi muda pada umumnya. Beberapa hari kemudian buahnya jadi hitam dan busuk. Wah gagal nih tanam stroberinya.

Selang beberapa hari pohon stroberi lainnya menyusul berbunga. Aku sudah tidak begitu berharap bakalan sampe berbuah, aku pikir paling juga busuk lagi apalagi sekarang ini suhu di Semarang sedang panas sekali. Bunga yang ini agak dicuekin, gak ditengok setiap hari. Aku tahu kalo berbuah malah dari anak tetangga sebelah, “Tante stroberinya keluar satu”. Eh, bener juga, muncul satu buah berwarna putih.

Dari berbunga hingga menjadi buah selang waktunya gak lama kok, aku tidak menghitung pastinya sih, tapi tidak ada sebulan. Stroberi yang tadinya berwarna putih akan berubah menjadi pink terus merah dan merah tua.

Aku agak telat metik stroberinya karena sebagian buah yang nempel di tanah sudah muncul tanda-tanda mau busuk. Jadi terpaksa buahnya diamputasi sedikit.

Hasil panen stroberi yang hanya satu buah ini aku kasih ke anakku, dia suka banget makan stroberi; yang manis maupun yang asam semua dilahap. Ketika aku Tanya rasa stroberinya, anakku bilang “Enak, kecut. Mau lagi mah…” Waah kalo mau lagi ya nunggu berbuah dulu….kalo maunya sekarang ya beli di super market he.he.he….

Sekarang ini ada 3 bunga lagi yang muncul mudah-mudahan nanti ukuran buah stroberinya bisa lebih besar dari yang sekarang.


2 komentar:

Anonim mengatakan...

Cello, strowbery nya jangan dimakan sendiri, bagi bagi dong, cici i juga suka nih....

Anonim mengatakan...

Cici i mau stroberi juga? Tanem dong... tuh ajak cici olin nanam stroberi...