Selasa, Februari 17, 2009

Braille



Oleh: Christine
Foto: Christine, 2009, Papan Braille

H
uruf Braille adalah huruf khusus untuk penyandang tuna netra. Huruf ini ditemukan oleh orang Prancis bernama Louis Bra
ille yang mengalami kebutaan sejak kecil (sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Braille)




Seumur-umur baru pertama kali ini aku melihat dan menyentuh alat bantu yang digunakan untuk belajar Braille.


Bentuknya berupa papan kayu berpahat ukurannya kira-kira sebesar nampan. Pada papan itu dipahatkan kotak-kotak sebanyak 40 buah dan dalam setiap kotak terdapat 6 buah lubang yang akan diisi dengan paku-paku kecil yang tumpul.





Huruf dan angka Braille dibentuk dengan memasukkan paku-paku kecil ke dalam lubang-lubang di papan. Setiap paku yang dimasukkan ke dalam lubang di papan akan mewakili satu angka maupun huruf. Yang digunakan sebagai patokan adalah 10 abjad pertama "a" s/d "j" karena dari huruf-huruf inilah huruf selanjutnya bisa dibuat; yaitu dengan hanya menambahkan satu paku pada posisi tertentu.





Selanjutnya, pengguna Braille akan "membaca" huruf-huruf yang ada di papan dengan cara meraba menggunakan jari-jari tangan. Sebagai orang yang bisa melihat, tidaklah mudah bagiku untuk mempelajari Braille ini karena aku masih berpatokan pada visual huruf-hurufnya padahal di dalam Braille perwujudan huruf-huruf tersebut sama sekali berbeda.




Setelah huruf dan angka dikuasai dengan baik lewat papan ini, pengguna Braille akan belajar dengan menggunakan kertas dan penggaris khusus yang ukurannya jauh lebih kecil dari papan ini. Nanti paku-paku juga sudah tidak digunakan lagi; sebagai gantinya digunakan semacam obeng kecil untuk menusuk kertas sehingga menimbulkan lubang atau emboss yang bisa dibaca oleh penyandang tuna netra.

Read More......

Senin, Februari 16, 2009

Baby Mentimun



Oleh: Christine
Foto: Christine, 2009, Baby Mentimun

Mentimun atau timun atau Cucumis Sativus L. merupakan salah satu tanaman obat dan sayur yang dapat ditanam di rumah. Khasiat yang sudah banyak diketahui adalah sebagai penurun tekanan darah tinggi dan penyegar badan.






Timun ditanam dari bijinya. Aku membeli biji timun di toko pertanian, jenisnya adalah baby timun. Di balik kemasannya terdapat keterangan tetang timun yang akan dihasilkan, sebagai berikut:

BABY MENTIMUN 007 F1

"Mentimun hibrida untuk dataran rendah, ukuran buah 6-8 cm, warna buah hijau muda segar, rasa tidak pahit dan renyah, cocok untuk lalab, daya simpan lama, tanaman vigor dan sangat toleran terhadap serangan penyakit, berbuah lebat, produksi tinggi, genjah, buah dapat dipanen mulai 29-31 hari setelah semai, dengan interval panen 1-2 hari sekali."

Hhmmm... dari keterangan diatas sudah terbayang akan panen timun setiap hari... Kebetulan anakku penggemar berat buah yang suka dicuri si kancil ini, jadi tidak ada alasan untuk menunda waktu tanam.

Benih timun aku semai langsung pada pot ember yang berisi campuran kompos dan tanah hitam (1:1); sebenernya sih perbandingan yang bagus adalah 2:1 tapi karena persediaan kompos habis ya seadanya saja. Aku menyemai 6 benih tapi yang tumbuh hanya 4 biji saja. Tumbuhnya cepet kok, kayaknya sih gak ada seminggu sudah tumbuh. Tanaman timun ini, seperti tanaman kacang panjang dan melon, butuh tiang untuk rambatan. Perawatannya hanya penyiraman secara teratur dan pupuk cair MOL encer; cuman karena hampir tiap hari turun hujan aku jarang sekali ngasih MOL paling sesekali disiram pake air cucian beras atau cucian daging.

Hama pengganggu saat ini hanya kepik; macam-macam kepik, ada yang bulat, lonjong, gepeng, warna hijau, cokelat, dan hitam. Jumlahnya juga tidak banyak, hanya beberapa saja jadi belum perlu disemprot pestisida cukup diambil pake tangan dan diinjak sampai mati, beres.

Baby timunku ini panen sesuai jadwal; seperti yang tertera dibalik kemasan benihnya. Pada minggu ke-4 setelah semai panen perdana dilakukan, 2 buah baby timun. Dua hari kemudian 3 buah timun menyusul. Wah senang sekali rasanya... apalagi anakku yang penggemar timun...

Rasa timun ini seperti timun pada umumnya; renyah dan berair. Hanya saja tidak ada rasa pahit sama sekali. Krenyes.. krenyes.. segerrrr....

Read More......

Selasa, Februari 10, 2009

Mainan dari Sampah - 4 : Kura-kura Kardus


Oleh: Christine
Foto: Christine, 2009, Kura-kura Kardus

Mainan ini terinspirasi dari film anak-anak "Wonder Pets", dalam episode Wonder Pets Save The Flamingo. Saat telpon berdering, Tuck, si kura-kura muncul dari persembunyiannya; yaitu sebuah kotak yang dibuat menyerupai kura-kura.






Walaupun cuman kelihatan sebentar, tapi kotak kura-kura itu langsung 'nancap di otakku'. Dapet ide baru, harus buat nih....

Bahannya aku pakai kotak bekas sabun mandi. Caranya gampang banget! Jangan lupa ajak anak dalam proses pembuatannya agar anak lebih mencintai mainannya meskipun mainan itu hanya terbuat dari sampah.




Potong kotak sabun selebar 3 cm. Memotongnya jangan sampai putus, sisakan satu sisi yang tidak dipotong.








Tutup seluruh permukaan kotak sabun dengan selotip kertas. Tujuannya untuk menutup gambar merek sabun.







Tentukan karakter yang akan dibuat, gambar dan warnai kotak sabun sesuai dengan karakter yang dipilih; misalnya kura-kura. Mintalah anak untuk mewarnai; bisa menggunakan crayon, pensil warna, spidol, atau cat air.

Jangan lupa buat juga kaki dan ekornya.

Jadi deh kura-kuranya... Selamat bermain...!




gambar: http://www.glitter-graphics.com


Read More......