Senin, Februari 16, 2009

Baby Mentimun



Oleh: Christine
Foto: Christine, 2009, Baby Mentimun

Mentimun atau timun atau Cucumis Sativus L. merupakan salah satu tanaman obat dan sayur yang dapat ditanam di rumah. Khasiat yang sudah banyak diketahui adalah sebagai penurun tekanan darah tinggi dan penyegar badan.






Timun ditanam dari bijinya. Aku membeli biji timun di toko pertanian, jenisnya adalah baby timun. Di balik kemasannya terdapat keterangan tetang timun yang akan dihasilkan, sebagai berikut:

BABY MENTIMUN 007 F1

"Mentimun hibrida untuk dataran rendah, ukuran buah 6-8 cm, warna buah hijau muda segar, rasa tidak pahit dan renyah, cocok untuk lalab, daya simpan lama, tanaman vigor dan sangat toleran terhadap serangan penyakit, berbuah lebat, produksi tinggi, genjah, buah dapat dipanen mulai 29-31 hari setelah semai, dengan interval panen 1-2 hari sekali."

Hhmmm... dari keterangan diatas sudah terbayang akan panen timun setiap hari... Kebetulan anakku penggemar berat buah yang suka dicuri si kancil ini, jadi tidak ada alasan untuk menunda waktu tanam.

Benih timun aku semai langsung pada pot ember yang berisi campuran kompos dan tanah hitam (1:1); sebenernya sih perbandingan yang bagus adalah 2:1 tapi karena persediaan kompos habis ya seadanya saja. Aku menyemai 6 benih tapi yang tumbuh hanya 4 biji saja. Tumbuhnya cepet kok, kayaknya sih gak ada seminggu sudah tumbuh. Tanaman timun ini, seperti tanaman kacang panjang dan melon, butuh tiang untuk rambatan. Perawatannya hanya penyiraman secara teratur dan pupuk cair MOL encer; cuman karena hampir tiap hari turun hujan aku jarang sekali ngasih MOL paling sesekali disiram pake air cucian beras atau cucian daging.

Hama pengganggu saat ini hanya kepik; macam-macam kepik, ada yang bulat, lonjong, gepeng, warna hijau, cokelat, dan hitam. Jumlahnya juga tidak banyak, hanya beberapa saja jadi belum perlu disemprot pestisida cukup diambil pake tangan dan diinjak sampai mati, beres.

Baby timunku ini panen sesuai jadwal; seperti yang tertera dibalik kemasan benihnya. Pada minggu ke-4 setelah semai panen perdana dilakukan, 2 buah baby timun. Dua hari kemudian 3 buah timun menyusul. Wah senang sekali rasanya... apalagi anakku yang penggemar timun...

Rasa timun ini seperti timun pada umumnya; renyah dan berair. Hanya saja tidak ada rasa pahit sama sekali. Krenyes.. krenyes.. segerrrr....

5 komentar:

Anonim mengatakan...

wah telat aku ikutan panen mbak, selamat ya timunnya sueeegeeer.....nsc

Anonim mengatakan...

iya nih... sekarang timunnya sudah habis; pohonnya jg udah mati (kering). Apakah tanaman timun memang gitu ya? habis dipanen terus mati?

Anonim mengatakan...

boleh dikatakan iya, didaerahku petani yang bisa petik timun 15kali sudah bagus karena manajemen nutrisi kurang ok dan tanahnya yg masam plus tanpa pemangkasan tunas. wah seharusya timun hibrida bisa 20an kali petik...andai mereka mau belajar pake kompos wow...pasti tambah bagus mbak...

DUIT EKSTRA mengatakan...

gan ada informasi penjual bibit timun baby ndak yach...ane kesulitan ne gan nyari benih timun baby sekarang ...mohon informasinya ya gan...

DUIT EKSTRA mengatakan...

mbak minta info tempat penjual benih timun baby nya di mana yach.. saya sekarang kesulitan untuk mencari benihnya mohon info4rmasinya ya mbak...