Jumat, Februari 22, 2008

Pengalaman Berkompos


Oleh: Christine
Foto: Christine, 2008, Komposter dari Keranjang Sampah Bekas
Aku mengenal pengomposan skala Rumah Tangga untuk pertama kalinya dari tayangan TV (kalau tidak salah Trans TV). Saat itu aku langsung tertarik karena proses pembuatannya kelihatan mudah dan praktis.


Kemudian aku mencari informasi tentang kompos di internet. Aku menemukan banyak situs yang membahas tentang kompos, diantaranya http://blogsampah.blogsome.com/ nya Henny dan http://clearwaste.blogspot.com/ milik Bapak Sobirin Supardiyono di Bandung. Dari clearwaste saya tahu email Ibu Djamaludin Suryo pengelola Taman Karinda, tempat pengomposan dan pembibitan di Lebak Bulus Jakarta Selatan. Kepada beliau-beliaulah aku belajar tentang kompos dan shout-box Pak Sobirin adalah satu hal yang wajib dibaca setiapkali aku akses internet.

Selasa, 1 Januari 2008 aku mulai berkompos. Karena belum yakin akan berhasil, aku menggunakan wadah seadanya, yaitu keranjang sampah bekas yang dilubangi bagian bawahnya, dikasih bantalan sekam, dan dilapisi kertas manila dari map bekas. Bagian atasnya aku kasi bantalan sekam lagi dan aku tutup pake tutup toples bekas. Sebagai starter aku membeli kompos yang sudah jadi dari pedagang tanaman keliling seharga Rp. 3.000,- per bungkus. Separuh kompos tersebut aku jadikan starter dan separohnya lagi aku simpan. Setiap hari aku masukkan sayuran segar, kulit buah, dan daun kering (aku belum memasukkan sisa nasi dan lauk). Karena kecil, dalam beberapa hari keranjangku sudah penuh. Dan 2 minggu kemudian komposku sudah menjadi kehitaman seperti tanah. Rasanya..... seneeeeng banget!!!

Kompos yang sudah matang itu aku jadikan starter ditambah dengan sisa kompos yang aku beli. Keranjangnya aku ganti dengan keranjang yang lebih besar (keranjang pakaian) dan kompos aku letakkan di dalam dos bekas air mineral. Kali ini selain sayuran mentah, aku mulai memasukkan nasi, roti, dan sayur basi. Mungkin karena volumenya yang lebih banyak, suhu komposku jadi lebih panas dari waktu menggunakan keranjang sampah. Kadang sampai keluar asap.

Karena penghuni rumahku hanya 2 orang dewasa dan 1 balita, maka keranjang komposku tidak penuh-penuh. Padahal aku sudah tidak sabar pengen panen kompos beneran.... (kompos pertamaku kan kupakai buat starter semua...). Lalu aku mulai minta sampah dari pekarangan tetanggaku - tapi tidak banyak. Keranjangku tetap kelihatan tidak bertambah volumenya.

Suatu hari, tukang sayur langgananku datangnya agak kesiangan (sudah jam 12 siang) dan di dalam becaknya (dia mengangkut dagangannya dengan becak) masih banyak sayur yang belum terjual dalam keadaan layu terkena panas terik matahari. Ketika aku tanya diapakan sayur yang tidak laku tersebut, dia bilang kalau tidak ada yang beli ya dimasak sendiri dan sisanya dibuang. Dari situ terpikir olehku untuk membeli sayur yang tidak laku (daripada dibuang).
Akhir Januari aku mulai membeli sayuran yang tidak laku tersebut. Setiap hari, sambil menjual dagangan hari ini, si tukang sayur membawakan sisa sayur kemarin. Kondisi sayurannya macam-macam, ada yang cuma layu, kering, ada yang daunnya kuning semua, ada juga yang sudah hampir busuk dan berair.

Keranjang komposku jadi cepat penuh. Dalam 1 minggu aku sudah harus membuat keranjang baru karena aku sudah kesulitan mengaduk. Keranjang pertama tetap kuisi tapi hanya sampah dari rumahku yang jumlahnya sedikit itu. Sedangkan keranjang baru aku isi dengan sayur sisa yang aku beli dari tukang sayur. Kemudian timbul berbagai masalah seperti yang ada pada artikel Dari Sini Blog Ini Berawal - KETIKA CHRISTINE DARI SEMARANG BERKOMPOS (21 Februari 2008).
Untunglah semua masalah dapat diatasi, walaupun belum tuntas benar (soal belatung) tapi itu bukan masalah besar, kan kalo belatungnya mati jadi pupuk juga... he...he...

Saat ini keranjang pertamaku sudah penuh dan dalam taraf pematangan. Setiap tiga hari aku aduk, kalau kering aku tambahkan MOL tape. Aku juga sedang mencoba membuat kompos dengan starter MOL tape, so far, bagus, mulai kehitaman. Nanti aku ceritakan lagi tentang kompos dengan MOL tape ini.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Waah hebaat Christine. Saya bangga bener punya teman yang cepat sekali berkreasi: kompos, blog, recycle. Salut ya.... BLOG INI PASTI LAKU KERAS!
Pelan2 blog-nya dipermanis ya:
1/ JUDUL CHRISTINE pakai banner yang unik
2/ Tambahkan shoutbox, saran pakai shoutmix saja bagus, biar ada interaksi
3/ Coba diulik pakai "read more"
4/ daftarkan ke google dan yahoo biar dibaca orang seluruh dunia.

Anonim mengatakan...

Halo mbak Christine. Akhirnya blognya beredar juga ya. Selamat.
Saya lg nyari ide untuk bikin VCC neh. Salam.