Sabtu, Februari 23, 2008

ASI Eksklusif


Oleh: Christine
Foto: Christine, 2005, Umur 1 bulan
Ini adalah cerita tentang pengalamanku saat memberikan ASI eksklusif kepada anakku. Cerita ini pernah aku tulis di forum diskusi majalah Ayahbunda di www.ayahbunda-online.com pada tanggal 14 Agustus 2006 dengan topik diskusi: "1-7 Agustus 2006: Pekan ASI Sedunia (sharing yuk!)". Pembuka topik adalah Setia Nurul Noverita Sulistyorini (Renee).


Oleh :christine budihardjo 8/14/2006 12:58:00 PM


Hai moms…………… Seneng banget deh ada yang sharing tentang ASI, tapi sayang aku telat bacanya…… Tapi gak papa lah, biar telat aku tetep pengen sharing tentang ASI………


Sejak awal kehamilan aku sudah bertekad mau memberikan ASI kepada bayiku hingga umur 2 tahun. Saat itu alasan utamakau adalah soal biaya. Dengan memberikan ASI maka tiap bulan aku tidak perlu membeli susu.


Setelah bayiku lahir (lewat Caesar), ternyata menyusui tidak semudah yang aku bayangkan, apalagi anakku lahir premature (35 minggu) dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) 2,3kg. Meski kecil, bayiku sudah pintar menghisap susu dari botol. Tapi begitu menyusu langsung ke aku dia cuma mampu menghisap 3-5 kali terus tertidur. Aku jadi sedih banget apalagi produksi ASI ku cukup banyak.


Pada hari ke-5 bayiku dinyatakan kuning dan harus menjalani foto terapi. Selama dirawat (4 hari) bayiku lebih banyak minum dari botol (ASI yang dipompa & susu formula). Aku hanya bisa menyusui saat jam bezuk saja. Mungkin karen sudah terbiasa menyusu dari botol, bayiku selalu menangis jika aku susui langsung. Aku jadi tambah sedih…


Lalu seorang perawat Rumah Sakit tempat aku dan anakku dirawat menyarankan untuk tetap memberikan ASI yang dipompa (dan susu formula) dalam botol sambil sedikit demi sedikit belajar menyusui langsung. Awalnya aku enjoy aja dengan cara menyusui seperti itu tapi lama-lama rasanya kok repot banget….. Aku sempat berpikir mau menyerah aja & beralih ke susu formula.


Hari ke-14 bayiku kontrol, Dokter Spesialis Anak (DSA) menyarankan untuk segera stop susu formula & memulai ASI eksklusif karena ASI adalah makanan terbaik buat bayi apalagi bayiku lahir premature. Dalam hati aku mikir, masa sih ASI lebih baik dari susu formula? Setahuku keunggulannya hanya kalo ASI gratis, sedangkan susu formula harus beli.


Tapi walaupun masih ragu, hari itu juga aku mulai mengurangi susu formula & lebih banyak menyusui langsung. Aku juga mulai mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang cara menyusui yang benar. Kalau suamiku pulang membawa majalah Ayahbunda, yang pertama kali aku baca adalah rubrik ibu dan laktasi. Dari hasil pencarian itu aku baru tahu bahwa manfaat ASI bagi bayi adalah tak terhingga banyaknya sehingga rasanya sayang sekali jika seorang bayi tidak bisa mendapatkan ASI yang memang telah diciptakan Tuhan bagi dirinya.


Setelah tahu bahwa ASI is the best aku jadi lebih semangat untuk bisa cepat-cepat memberikan ASI eksklusif walaupun butuh perjuangan yang tidak gampang. Hampir tiap malam aku tidak tidur karen menyusui. Bayiku hanya bisa menghisap 5 kali terus tidur 10-15 menit, menghisap lagi 5 kali, tidur lagi… begitu terus… sampai dia benar-benar kenyang & tertidur pulas. Kalo dihitung, sekali menyusui bisa makan waktu sekitar 4 jam!


Tapi Puji Tuhan, perjuanganku tidak sia-sia, makin hari bayiku makin pintar menyusu & seminggu kemudian aku sudah bisa memberikan ASI eksklusif buat bayiku….


Setelah mendapat ASI eksklusif, berat badan bayiku naik pesat. Berat badan lahir 2,3kg, umur 14 hari 2,4kg, umur 21 hari 2,6kg; umur 1 bulan 2,9kg (sudah mendapat ASI eksklusif selama 1 minggu), umur 1,5 bulan berat badannya sudah menjadi 3,5kg. ASI memang benar-benar luar biasa!!!


Buat all moms….. ayo kita berikan yang menjadi HAK anak kita, yaitu ASI… Kita, para ibu, adalah “pabrik ASI” dan “pemilik ASI” adalah anak-anak kita.


Ayo, berikan ASI eksklusif!!!


Tidak ada komentar: