Sabtu, Oktober 04, 2008

Bunga Wafer



Oleh: Christine
Foto: Christine, 2008, Bunga Wafer

Ada beberapa bungkus wafer nabati yang sudah kosong tergeletak di meja makan. Warnamya cantik, perpaduan antara kuning cerah dan merah. Sayang kalo dibuang...





Aku pungut bungkus kosong itu, dicuci bersih dan dikeringkan. Sambil nunggu kering, aku liatin sampah plastik ini sama mikir... kira-kira bisa dibuat apa ya...? Dijadiin tas... bahannya kurang, mesti ngumpulin dulu.

Aku terus inget prakarya jaman SD/SMP dulu: bunga dari pita jepang. Kayaknya bisa nih... kan bungkus wafer ini bentuknya juga kecil, panjang. Langsung saja aku ambil peralatan perang.. eh, gunting maksudnya... Bahan-bahan lainnya adalah sedotan bekas yang sudah dicuci bersih, benang sari (beli di toko kerajinan), botol yakult untuk vas, selotip kertas dan selotip bolak-balik.

Bungkus wafer ini kemudian digunting-gunting kira-kira lebar 3mm, tidak sampai terputus. Biarpun kelihatannya gampang, tapi pekerjaan ini butuh waktu yang cukup lama karena harus hati-hati agar besarnya potongan bisa sama dan plastik tidak teputus. Sampai-sampai jari-jari tangan kiri yang megang bungkus wafernya jadi pegel seperti mau kram...

Setelah semuanya selesai, mulai dirangkai menjadi bunga. Benang sari diikatkan pada sedotan dengan bantuan selotip kertas. Tempelkan selotip bolak-balik pada salah satu sisi plastik wafer. Gosok dengan gagang gunting agar selotip melekat kuat. Buka penutup selotip yang satunya, tempelkan plastik wafer pada sedotan dengan gerakan melingkar. Setelah selesai, kuatkan dengan selotip kertas. Bunga wafer sudah jadi. Rangkai beberapa tangkai bunga dalam botol yakult yang sudah bersih.

Kalau ingin lebih cantik tangkai bunga ditutup dengan selotip hijau khusus untuk bunga dan ditambahkan daun beludru (keduanya bisa dibeli di toko-toko kerajinan).

Semoga bermanfaat.

2 komentar:

-ontosoroh- mengatakan...

hi..salam kenal..
ide2 prakarya bagus2 n sederhana..
jadi ingin coba..

Tira Soekardi mengatakan...

I like it, bisa niru kan