Oleh: Christine
Foto: Christine, 2008, Tanaman Padi yang Rusak
Kemarin siang aku mendapati tanaman padiku yang tumbuh kekar dan subur porak-poranda seperti habis diterjang angin lesus. Batang-batangnya yang semula kokoh patah berserakan di tanah dan bulir-bulir padinya tertunduk lesu.....
Aku masih punya satu pot padi yang belum panen. Jarak waktu tanam dengan yang lama sekitar 1 bulan. Setelah melihat hasil panen pertama yang hanya setengah ons gabah kering, aku mulai rajin merawat tanaman padi yang satu ini dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih baik. Karena lebih terawat maka tanaman padi ini tumbuh dengan subur. Daunnya berwarna hijau segar dan anakannya berdiri dengan kokoh.
Seminggu atau dua minggu yang lalu padiku mulai berbulir. Dibandingkan dengan tanaman yang lama, bulir padi yang sekarang lebih besar dan berisi. Jumlah bulir padi yang menempel di tangkainya (malai?) kelihatannya juga lebih banyak. Semakin semangat aku merawatnya.
Sampai akhirnya badai itu datang..... Kemarin siang, sepulang jemput sekolah, aku mendapati tanaman padiku yang semula tumbuh kekar dan subur porak-poranda seperti habis diterjang angin lesus. Batang-batangnya patah berserakan di tanah dan bulir-bulir padinya tertunduk lesu dan kering. Huaaaaa...!!! Ulah siapa ini.....???
Gemes banget rasanya.... Ugh! pas sedang bagus-bagusnya kok malah jadi begini... bayangkan saja, separoh tanaman padiku hancur! Seharian aku jadi penasaran, sebentar-sebentar ngeliat keluar pengen tahu siapa biang kerok semua ini dan rasa penasaranku terjawab sore harinya. Ternyata... yang bikin ulah adalah ayam tetangga. Sore itu aku liat ada tiga ekor ayam, 2 babon dan 1 jago naik ke atas pot padiku dan menggelar pesta prasmanan disana! Walah.. pantes aja rusak, lha ayamnya gede-gede gitu.....
Walaupun jengkel, tapi... Ya sudah, mau bilang apa? Wong urusannya sama ayam.... Biarlah ayam-ayam itu menikmati hari-hari terakhirnya karena saat lebaran nanti pemiliknya akan menjadikan mereka teman makan ketupat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar